TVN24 Online — Kedutaan Besar RI untuk Turki yang berada di Ankara melaporkan, hingga kini ada lima warga negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak semenjak gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang selatan dan tenggara negara tersebut, Senin (6/2).
Lalu Muhammad Iqbal, selaku Duta Besar RI untuk Turki mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih berusaha menghubungi kelima WNI dengan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul-simpul masyarakat Indonesia yang ada di wilayah-wilayah terdampak gempa.
“Seorang ibu dengan dua anaknya di Antakya hingga saat ini belum bisa dihubungi. Dua orang pekerja spa therapist di Dyarbakir hingga saat ini juga belum dapat dihubungi,” kata Iqbal, seperti dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Selasa (7/2).
WNI yang tinggal di Turki
KBRI di Ankara mengatakan, ada sekitar 500 WNI yang tinggal di lokasi gempa Turki. Wilayah utama yang terdampak langsung gempa berada di sekitar tenggara Turki dan berdekatan dengan perbatasan Suriah. Wilayah tersebut meliputi 12 daerah yakni:
- Adana
- Adıyaman
- Kahramanmaraş
- Gaziantep
- Diyarbakır
- Hatay
- Kilis
- Şanliurfa
- Malatya
- Osmaniye
- Elazig
- Elbistan.
Iqbal menjelaskan, sejauh ini ada 10 WNI yang jadi korban luka gempa dahsyat tersebut. Diketahui keempat korban sudah ditangani di rumah sakit setempat di Kahramanmaras dan Hatay.
Sementara untuk enam WNI terluka lainnya yang merupakan pekerja spa therapist di Hatay, sudah dievakuasi ke Ankara sebab tidak tertampung rumah sakit yang sudah penuh.
“KBRI sudah menerima permintaan evakuasi dari 104 orang WNI (40 Gaziantep, 40 Kahramanmaras, 14 Dyarbakir, 9 Hatay, 1 Adana). Pada umumnya tempat tinggal/asrama hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, suhu berkisar antara 4 derajat hingga -7 derajat di lokasi gempa disertai badai salju,” jelas Iqbal.
Iqbal mengatakan, saat ini ia dan tim KBRI Ankara telah menuju ke Gaziantep yang berjarak enam jam perjalanan darat untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap I dari pemerintah Indonesia. Bantuan-bantuan tersebut berupa satu kontainer makanan. Bantuan tersebut akan diserahkan kepada Bulan Sabit Turki (Kizilay).
Dari Gaziantep, Iqbal mengungkapkan akan membagi tim menjadi empat kelompok guna melakukan evakuasi WNI di Gaziantep, Kahramanmaras (dua jam dari Gaziantep), Hatay (empat jam dari Gaziantep) dan Dyatrbakir (empat jam dari Gaziantep).
“Para WNI akan dievakuasi ke Ankara untuk ditampung sementara dan dirawat di rumah sakit di Ankara bagi yang membutuhkan perawatan,” ungkap Iqbal.