TVN24 Online — Saat ini, Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Jalur Gaza harus bertahan hanya dengan mengandalkan satu generator pembangkit listrik. Padahal mereka harus merawat warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel.
Fikri Rofiul Haq, relawan organisasi kemanusiaan MER-C mengungkapkan, demi menghemat bahan bakar yang ada, saat ini pemakaian listrik di ruangan-ruangan pasien harus dikurangi.
“Saat ini ruangan-ruangan pasien dikurangi pemakaian listrik demi hemat bahan bakar. Yang diutamakan listrik di lantai satu, karena ada ruang gawat darurat,” ungkap Fikri dalam pesan audio, dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (3/11).
Fikri menuturkan, RS Indonesia di Gaza mempunyai dua generator pembangkit listrik. Akan tetapi, saat ini hanya satu generator yang dapat menyala.
“Yang lain rusak dan habis bahan bakar minyak,” tuturnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhammad Iqbal, pada kesempatan terpisah mengatakan, hingga hari ini RSI di Gaza masih beroperasi.
“So far (sejauh ini) per hari ini masih berfungsi. Mudah-mudahan masih ada hasil yang diupayakan yang dilakukan,” ujar Iqbal ketika konferensi pers di Gedung Kemlu, Jumat (3/11).
Dia mengatakan, agar generator bisa terus berfungsi, para relawan dan Palang Merah Indonesia berusaha membantu RS Indonesia untuk mencari bahan bakar.
Banyak Menerima Korban
Semenjak Israel menggempur kamp pengungsi Jabalia di Gaza, RSI terus menerima korban luka dan tewas yang terkena imbas serangan tersebut.
Kini ada lebih dari 1.200 korban jiwa dan lebih dari 3.500 korban luka yang menjalani perawatan di RS Indonesia.
Iqbal mengungkapkan, setelah serangan di kamp Jabalia, jumlah pasien baru di RS Indonesia semakin membeludak. Hal ini karena Rumah Sakit Indonesia lokasinya yang paling dekat dengan sasaran serangan Israel.
“Hampir semua pasien yang baru muncul akibat serangan itu dibawa ke Rumah Sakit Indonesia karena yang paling dekat,” ungkap Iqbal.
Sebagai informasi, serangan Israel di kamp Jabalia menewaskan lebih dari 50 orang dan ratusan warga sipil lainnya terluka.
Dan per hari ini, Israel kembali menargetkan kamp pengungsi Bureij di Gaza dan membuat tewas belasan orang, termasuk perempuan dan anak-anak.